Kamis, 18 Agustus 2011

APA ITU CLOTH DIAPER?

Anda pasti sudah tidak asing dengan kata "popok". Umumnya popok terbuat dari selembar kain yang harus segera diganti apabila basah oleh pipis bayi. Popok kain ini dalam perkembangannya mulai ditinggalkan karena alasan ribet dan tidak praktis. Berikutnya ada produk dinamakan "disposable Diapers" ato umumnya disebut "PEMPES" yang menawarkan pengganti popok kain terbuat dari bahan semacam plastik/kertas dengan penyerap khusus dan bahan kimia tertentu yang dapat menampung pipis bayi dalam beberapa jam dan setelah selesai langsung dibuang. Saat ini juga telah ada ukuran untuk dewasa.




Ada beberapa keluhan para orang tua setelah menggunakan pempes ini, diantaranya:
  1. Berat di kantong. paling tidak bayi membutuhkan 4 - 5 buah pempes sehari, jika dikalikan Rp. 1.500/pempes (asumsi harga pempes yang "murah") maka 1 Hari menghabiskan Rp. 7.500 dan dalam sebulan adalah Rp. 7.500 x 30 = Rp. 225.000. Cukup berat untuk penghasilan pegawai rendahan seperti saya, hehe..
  2. Bahan kimia yang terkandung dalam pempes dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Kulit bayi umumnya sensitif harus "berhadapan" dengan bahan kimia dalam pempes, alhasil bokong si kecil jadi merah dan mengalami iritasi.
  3. Limbah dari pempes yang sekali pakai langsung buang itu tidak akan dapat secara mudah diuraikan oleh alam. Bahan pempes adalah plastik dan kertas, plastik adalah bahan yang sulit untuk diuraikan secara alami. Dan ada mitos di beberapa tempat bahwa limbah pempes harus dibuang disungai, bayangkan kalo semua orang membuang limbah itu di sungai, pasti sungai akan menjadi sangat kotor. sangat tidak ramah lingkungan, padahal lingkungan ini istilahnya kita "pinjam" dari anak cucu kita, jika kita tidak menjaganya bagaimana nanti kelangsungan hidup anak cucu kita?
 Dari 3 keluhan utama para pengguna pempes maka muncullah produk baru yang lebih irit biaya, lebih sehat, dan lebih ramah lingkungan disebut CLOTH DIAPER.

Cloth Diaper adalah popok kain modern dengan fungsi layaknya disposable diapers a.k.a pempes. Popok kain ini memiliki daya serap terhadap cairan tergantung dari jenis dan jumlah kain penyerap yang digunakan.

Saat ini model Cloth Diaper yang sedang tren adalah model pocket (Berkantung). Model pocket lebih nyaman dipakai dan trendi dengan pilihan macam motif dan warna. Penyerap model pocket ini disebut insert karena cara menggunakannya dimasukkan dalam pocket clodi. Insert menggunakan bahan bamboo dan microfiber.






Lebih detail tentang cloth diaper, silahkan mengakses masing-masing merk yang tersedia di CLOTH DIAPER MALANG. Semoga bermanfaat...

Rabu, 17 Agustus 2011

HEAD TO HEAD: POPOK KAIN JADUL vs DISPOSABLE vs CLODI


Setiap popok memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Berikut ini disajikan HEAD TO HEAD keunggulan dari POPOK KAIN JADUL VS DISPOSABLE VS CLODI.

NO
PEMBANDING
POPOK KAIN JADUL
DISPOSABLE
CLODI
 1.
Biaya
CUKUP HEMAT

Umumya dijual lusinan dengan harga Rp10.000 / 6 pcs.
Pemakaiannya dapat digunakan sampai bayi berusia 3 bulan. Setelah bayi berusia 3 bulan, ibu harus menggantinya dengan celana dalam kain biasa.
MAHAL

Jika dijual satuan harganya berkisar antara Rp1.000 - Rp2.000.
Pemakainnya dapat digunakan bayi hingga usia 2 tahun. Namun pemakaiannya hanya 1x pakai sehingga jika dihitung biaya yang perlu dikeluarkan adalah sebagai berikut.
Dalam 1 hari :
Rata-rata memerlukan 5 popok. Jadi 5 x Rp 1.500 (harga rata-rata) = Rp 7.500.
Dalam 1 bulan :
30 x Rp 7.500 (pengeluaran popok 1 hari) = Rp 225.000.
Dalam 1 tahun :
Rp 225.000 (pengeluaran popok untuk 1 bulan) x 12 = Rp 2.700.000
Dalam 2 tahun :
Rp 2.700.000 (pengeluaran popok 1 tahun) x 2 = Rp5.400.000.
HEMAT

Harga satuannya Rp69.000.
Pemakaiannya dapat digunakan bayi hingga usia 2 tahun karena dapat dipakai berkali-kali.
Biaya yang perlu dikeluarkan adalah sebagai berikut.
 Rata-rata penggunaan 6 pcs x Rp 69.000 = Rp 414.000.
Memang jika dilihat sekilas harganya tidak murah. Namun pemakainnya dapat dipakai berkali-kali selama 2 tahun. Jadi ayah dan bunda tidak perlu membeli popok lagi selama 2 tahun.

 2.
Kesehatan
KURANG SEHAT

Jika bayi pipis atau poop di malam hari saat ayah dan bunda tertidur sehingga popok tidak segera diganti, dapat menyebabkan ruam pada pantat bayi. Selain itu dapat menyebabkan bayi masuk angin.
 TIDAK SEHAT

Popok 1x pakai mengandung zat kimia yang berbahaya bagi bayi, diantaranya:
1) Dioxin, produk sampingan dari proses pemutihan kertas yang dapat menyebabkan kanker.
2) Tributyl-Tin (TBT) – pollutan beracun yang penyebab masalah hormonal di manusia dan binatang.
3) Sodium Polyacrylate, Polimer berdaya serap super yang menjadi jelly saat terkena cairan yang dapat meningkatkan resiko toxic shock syndrome (TSS). TSS adalah kumpulan gejala yang dapat mengancam jiwa, ditandai oleh demam tinggi, nyeri tenggorokan, eritema, difus, hiperemia membran mukosa, mual/muntah dan diare.(http://www.realdiaperassociation.org/pdf/trifold_real-diaper-facts.pdf)
LEBIH SEHAT

Lebih sehat karena tidak dapat menyebabkan ruam pada bayi dan tidak mengandung zat kimia berbahaya.

 3.
Kenyamanan
TIDAK NYAMAN

Popok ini menjadi kurang nyaman karena begitu bayi pipis atau poop, bayi akan langsung merasa basah dan tidak nyaman.
CUKUP NYAMAN

Untuk sebagian merk, popok ini memberikan kenyaman pada bayi.
Namun pada beberapa merk tertentu tidak terlalu nyaman bagi bayi karena bagian samping popok yang bergeser dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada paha bayi.
NYAMAN

Popok ini lebih nyaman bagi bayi karena terbuat dari bahan yang lembut bagi bayi dan tidak perlu mengganti popok bayi berulang-ulang jika bayi pipis.
 4.
Kepraktisan
TIDAK PRAKTIS

Popok ini menjadi tidak praktis karena harus segera dan terus menerus diganti begitu bayi pipis atau poop. Selain itu pemasangannya memerlukan waktu lebih lama dari popok yang lain.
 PRAKTIS

Popok ini cukup praktis karena penggunaannya tinggal merekatkan bagian perekat pada bagian depan popok bayi.
Pada produk berbentuk celana, ayah dan bunda tinggal memakaikannya pada si kecil seperti celana biasa.
PRAKTIS

Popok ini cukup praktis karena tinggal menempelkan velcro (pepet) pada bagian depan popok atau mengancingkan snap (kancing) popok bayi.
 5.
Ramah lingkungan
 RAMAH LINGKUNGAN

Popok ini tidak meninggalkan sampah atau residu karena begitu selesai dipakai dapat langsung dicuci.
TIDAK RAMAH LINGKUNGAN

Popok ini meninggalkan sampah atau residu karena begitu selesai dipakai langsung dibuang dan tidak dapat digunakan lagi. Sampah yang ditinggalkan popok jenis ini sulit diurai secara alami. Sebagian masyarakat memiliki “Bad Habit” yakni membuang sampah popok jenis ini ke sungai. Bisa dibayangkan apabila semua orang membuang sampah popok di sungai, sangat buruk bagi lingkungan.
 RAMAH LINGKUNGAN

Popok ini tidak meninggalkan sampah atau residu karena begitu selesai dipakai dapat langsung dicuci.
 6.
Fashionable
 TIDAK FASHIONABLE

Dari segi model kalah dengan yang lain.
TIDAK FASHIONABLE

Umumnya berwarna putih.
FASHIONABLE

Tersedia berbagai pilihan warna dan motif yang bervariasi dan menarik.

Dari uraian di atas jelas bahwa CLODI menjadi pilihan paling tepat karena memiliki banyak keunggulan dibanding POPOK KAIN JADUL ataupun DISPOSABLE DIAPERS